PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONS)

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DKV 1 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MELALUI METODE TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Di SMK Negeri 1 Krangkeng-Indramayu

 

Ditulis Oleh: NUR ALIPAH, S.Pd.

 

Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.

  1. Proses pembelajaran bahasa Jepang yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PjBL berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PjBL megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
  2. Pembelajaran Bahasa jepang yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PjBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah melihat tayangan PPT dengan perpaduan suara, gambar dan warna peserta didik mudah menyerap materi pembelajaran yang diajarkan. Melalui metode TPR peserta didik dituntut aktif dalam proses pembelajaran, sehingga hal tersebut akan berkesan dan berbekas pada otak peserta didik. Semua itu dilakukan dengan senang dan gembira, semua peserta didik dalam kelompok aktif dan kreatif.
  3. Penerapan model pembelajaran PjBL meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelaharan bahasa jepang. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran khususnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung..

Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.

  1. Penerapan model pembelajaran PjBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menciptakan sesuatu. PjBL yang diterapkan dengan menyajikan contoh kontekstual mampu mendorong peserta didik mampu mencipta sendiri.

Sebelum menerapkan PjBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis contoh yang digunakan juga hanya contoh dari buku teks.

Dengan menerapkan PBL, peserta didik tidak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari sesama teman serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.